Abstrak
Jejaring sosial telah secara luas digunakan oleh berbagai kalangan, terutama remaja. Tidak jarang dalam penggunaannya menjadi ruang ekspresi negatif untuk menunjukkan ekspresi kemarahan, cacian, hinaan yang disebut cyberbullying. Oleh karenanya korban cyberbullying dapat mengalami depresi karena berkaitan dengan aspek cyberbullying yaitu cyberstalking, harassment, flaming, denigration, impersonation, outing, trickery, dan exclusion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cyberbullying terhadap depresi pada mahasiswa yang pernah menjadi korban cyberbullying. Penelitian ini melibatkan 275 responden mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang pernah mengalami atau menjadi korban cyberbullying yang diukur menggunakan instrumen Cyberbullying Victimization disusun oleh Hinduja dan Patchin (2010) dan The Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D) disusun oleh Radloff (1977). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini didapatkan alpha cronbach dari cyberbullying sebesar .838 sedangkan reliabilitas alpha cronbach dari depresi sebesar .878, hasil tersebut merujuk pada interpretasi yang tinggi (ɑ > 0,6). Hasil uji regresi R square .087 dengan P ? value sebesar .000 yang berarti cyberbullying memberikan pengaruh signifikan terhadap depresi sebesar 8,7% dengan demikian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa cyberbullying berpengaruh terhadap depresi dengan mahasiswa