Abstrak
Remaja mengalami banyak perubahan seperti perubahan hormonal, psikologis, sosial maupun fisik (Batubara, 2016). Perubahan dapat menimbulkan perasaan malu pada remaja. Rasa malu ini akan menjadi masalah, apabila potensi pada individu menjadi terkubur dan menghambat individu mengembangkan potensinya secara optimal (Wulandari, dkk, 2017). Pola asuh islami adalah sikap?dan perlakuan?orang tua?kepada anak untuk mendidik, membiasakan, membina dan membimbing anak secara optimal agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Aryani & Trihandayani, 2016). Peneliti ini melihat adanya kaitan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Liu, dkk (2018) yang berjudul ?Cross-Lagged Panel Analyses of Child Shyness, Maternal and Paternal Authoritarian Parenting, and Teacher-Child Relationships in Mainland China? bahwa rasa malu pada individu berkaitan dengan bagaiman sikap ibu kepada anak. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukan bahwa koefisien korelasi antara Pola asuh islami dengan rasa malu pada remaja sebesar 0.275 dengan probability value 0.000 (p=<0.05). yang berarti bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh islami dengan rasa malu pada remaja awal. Diketahui pula bahwa nilai korelasi menunjukan hasil positif, yang berarti semakin rendah pola asuh islami maka semakin rendah juga rasa malu.