Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok Aksi Bela Islam 212 memiliki motivasi agama yang berbeda dengan kelompok non Aksi Bela Islam 212. Motivasi beragama dalam hal ini dilihat dari orientasi beragama dan internalisasi Agama. Orientasi agama yang dimaksud adalah kecenderungan mengenai asal dari motif yang mendasari perilaku beragama seseorang. Dalam hal ini apakah berorientasi intrinsik (didasari oleh agama dan ajaran agama tersebut), atau berorientasi ekstrinsik (didasari oleh motif pribadi individu, agama sebagai alat mencapai tujuan). Alat ukur yang digunakan adalah Religioius Orientation Scale (ROS). Internalisasi agama adalah mengenai sejauh mana ajaran agama diadopsi oleh individu menjadi bagian dari dirinya. Alat ukur menggunakan skala Internalisasi Agama. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. 50 orang kelompok Aksi Bela Islam 212 dan 50 orang non kelompok Aksi Bela Islam.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan dalam orientasi beragama pada kelompok non-Aksi Bela Islam 212 (p=,001<,05), yaitu kelompok non-Aksi Bela Islam 212 berorientasi intrinsik, Sementara kelompok Aksi Bela Islam 212 tidak ada perbedaan antara orientasi intrisik dan ekstrinsik. Hasil dari pengukuran Internalisasi Agama menunjukan bahwa secara umum internalisasi atau pengapdosian agama lebih dilihat pada kelompok non Aksi Bela Islam 212 dibanding Aksi Bela Islam 212. Tetapi, bila dilihat lebih jauh dari tipe internalisasi agama perbedaan juga terlihat yaitu: Kelompok Aksi Bela Islam 212 cenderung lebih independent dalam menjadikan nilai Agama menjadi bagian dari dirinya. Sementara pada kelompok Aksi Bela Islam 212 tidak ada perbedaan antara tingkat independensi dengan pengaruh dari faktor luar diri dalam proses mengadopsi nilai-nilai Agama.