Abstrak
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami perubahan yang sangat pesat. Hal ini, membuat individu dapat memperoleh informasi dengan cepat, salah satunya melalui media sosial Instagram. Instagram memiliki banyak fitur yang membuat individu dapat berinteraksi dengan berkomentar atau memberikan respon suka terhadap foto atau video yang dibagikan oleh pengguna lain, sehingga aktivitas yang dilakukan di Instagram secara berlebihan akan mengalami penggunaan Instagram bermasalah, salah satu faktor penyebabnya adalah kesepian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan penggunaan Instagram bermasalah pada dewasa awal. Responden pada penelitian ini berjumlah 252 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner ?skala likert? yang digunakan untuk mengukur variabel kesepian dan variabel penggunaan Instagram bermasalah. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa correlation dengan menggunakan software statistik Jamovi versi 1.6.15. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai koefisien r sebesar 0,213 dengan probability value sebesar 0,002 (p<0,01). Maka, penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan rendah yang signifikan antara kesepian dengan penggunaan Instagram bermasalah pada dewasa awal. Sehingga semakin tinggi kesepian seseorang maka semakin tinggi pula penggunaan Instagram bermasalah yang dialami oleh orang tersebut. Hal ini menunjukan bahwa (Ha) diterima dan (H0) ditolak. Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya, terutama penelitian dengan tema kesepian atau penggunaan Instagram bermasalah.