Abstrak
Masalah kesehatan, penyakit infeksi dan menular seperti kejadian demam tifoid masih menjadi ancaman bagi penduduk Indonesia. Menurut WHO tahun 2011 sebagian besar kasus demam tifoid terlihat pada mereka yang berusia 3-19 tahun. Insiden demam tifoid tertinggi didapat pada usia remaja karena cenderung memiliki aktifitas yang padat dan kurang memperhatikan pola makannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan demam tifoid pada remaja yang dirawat di RSIJ Pondok Kopi, dengan jumlah responden sebanyak 171 (57 kasus dan 114 kontrol), Jenis penelitian adalah kuantitatif case control, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan variabel yang berhubungan dengan tifoid adalah pengetahuan (Pvalue=0,023) riwayat tifoid keluarga, cuci tangan sebelum makan, setelah bermain, setelah berolahraga, setelah buang air kecil, cuci tangan sesuai tata cara dan kebiasaan langsung membersihkan alat makan dan minum setelah digunakan (Pvalue=0,000),Frekuensi jajan (Pvalue=0,025), menggunakan alat makan (Pvalue=0,048), kebersihan alat makan (Pvalue=0,004), penggunaan alat minum (Pvalue=0,044), kebersihan alat minum (Pvalue=0,001). Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian demam tifoid adalah riwayat demam tifoid keluarga setahun terakhir (OR=21.695).Diharapkan pihak RSIJ Pondok Kopi adalah meningkatkan sarana dan prasarana dalam upaya promotif dan preventif dengan memberikan informasi kepada pasien berupa informasi tentang demam tifoid dan cara pencegahan agar tidak menularkan ke orang lain.