Abstrak
Latar Belakang: Gagal Jantung adalah sindrom klinis yang ditandai oleh gejala khas seperti sesak napas, pergelangan kaki bengkak dan kelelahan, kemudian dapat juga disertai dengan tanda-tanda lainnya seperti peningkatan tekanan vena jugularis, pulmonary crackles dan edema perifer yang disebabkan oleh kelainan jantung struktural dan atau fungsional, penurunan curah jantung dan atau tekanan intrakardiak tinggi saat istirahat atau beraktifitas. Gagal Jantung Kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF) dibuktikan dari hasil pemeriksaan Ekokardiografi yaitu dengan melihat nilai Ejection Fraction dan gangguan fungsi diastolik. Coronary Artery Disease (CAD) adalah penumpukan plak di arteri jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung, penumpukan plak pada arteri koroner ini disebut aterosklerosis. Coronary Artery Disease (CAD) dibuktikan dari hasil pemeriksaan Angiografi Koroner yaitu dengan melihat adanya stenosis/total occlusion di pembuluh darah arteri koroner. Oleh karena itu pasien dengan Gagal Jantung Kongestif perlu dilihat dari hasil gambaran Ekokardiografi dan Angiografi Koroner.
Metode: Penulis menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan 9 pasien Ekokardiografi dan Angiografi Koroner dengan diagnosa Congestive Heart Failure (CHF) ec. Coronary Artery Disease (CAD) di RSU Kabupaten Tangerang periode Mei 2017-Juli 2018.
Hasil: Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan yaitu bahwa pada semua penderita Gagal Jantung Kongestif yang dilakukan pemeriksaan Angiografi Koroner ditemukan stenosis pada pembuluh darah koroner dengan derajat stenosis yang bervariasi (1 sampai dengan 3 Vessel Disease). Pada semua pasien Gagal Jantung Kongestif, dari total 9 pasien ditemukan total oklusi pada 7 orang (77.8%) dan 3 Vessel Disease sebanyak 8 orang (88.9%). Pada pasien HFmrEF tidak ditemukan total oklusi di LAD sedangkan pada pasien HFrEF 4 dari 6 (66.7%) pasien memiliki total oklusi di LAD.