Abstrak
Pengaruh dari proses menua menyebabkan permasalahan bagi lansia (fisik,
psikologis, sosial) dan mereka akan menghadapi segenap kehilangan yang
menyebabkan lansia mengalami kesepian. Perasaan kesepian yang terus menurus
dapat memberikan dampak negatif pada kondisi mereka, salah satunya yaitu
kecemasan. Kematian menjadi sesuatu yg sangat diperhatikan karena lansia
menganggap dirinya sudah mendekati kematian. Hal ini menyebabkan lansia
mengalami kecemasan kematian. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara kesepian dengan kecemasan kematian
pada lansia. Penelitian ini melibatkan 200 lansia dengan rentang usia 60-70 tahun
(Laki-laki = 42 orang, perempuan 158 orang). Pengambilan data menggunakan
teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala UCLA Loneliness Scale Version 3 (Rusell, 1996) untuk mengukur kesepian
dan skala Death Anxiety Scale (Templer, 1987) untuk mengukur kecemasan
kematian. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Colleration dengan bantuan IBM Statistik Versi 23. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan nilai koefisien kolerasi sebesar 0,363 (P<0,01) yang menunjukkan
adanya hubungan positif signifikan antara kesepian dengan kecemasan kematian
pada lansia. Sehingga, semakin tinggi kesepian yang dialami lansia maka
kecemasan kematian yang dialaminya juga tinggi, dan begitupun sebaliknya. Selain
itu, dari hasil tingkat kategorisasi menunjukkan bahwa kesepian yang dialami
sebagian besar dalam tingkat yang sedang, dan kecemasan kematiannya sebagian
besar pada tingkat yang tinggi.