Abstrak
Remaja akan dapat mengatasi tekanan dan kesulitan yang terjadi dalam kehidupan
sehari-harinya dalam masa perkembangannya dengan baik jika anak memiliki
kemampuan resiliensi atau ketahanan yang baik. Penelitian ini berfokus kepada fase
anak usia remaja, di mana fase peralihan atau transisi dari masa anak-anak menuju
dewasa dengan adanya interaksi antara faktor-faktor biologis, genetik, lingkungan
dan sosial biasa disebut dengan fase remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan negative antara kedua variabel, yaitu pengkondisian kasih
sayang bersyarat orang tua dan resiliensi pada remaja. Subjek yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 263 mahasiswa aktif yang terdiri dari 193
perempuan dan 70 laki-laki. Non probabilitas sampling merupakan teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini. Skala yang digunakan untuk mengukur
pengkondisian kasih sayang bersyarat orang tua adalah Parental Conditional
Positive Regard Scale (PCPRS; Assor, et al. 2012). Sedangkan skala yang
digunakan untuk mengukur Resiliensi adalah Adolescent Resilience Scale (ARS;
Oshio, et al. 2002). Teknik analisa data menggunakan hipotesis uji korelasi pearson
product moment melalui program aplikasi SPSS 26.0 for windows. Berdasarkan
hasil statistik yang dilakukan antara PCPR dan Resiliensi ini memiliki nilai
koefisien korelasi (r) sebesar -0,452; p = 0,003 (p<0,05). Hal ini memiliki arti
bahwa PCPR dengan Resiliensi memiliki korelasi negative yang signifikan.
Dengan demikian penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negative yang
signifikan antara pengkondisian kasih sayang bersyarat orang tua dengan resiliensi
pada remaja. Sesuai dengan implikasinya bahwa semakin tinggi anak mendapatkan
PCPR maka akan semakin rendah tingkat resiliensinya.