Abstrak
BTS merupakan grup boyband asal Korea Selatan yang memiliki penggemar sangat banyak. Jaringannya tersebar hingga ke mancanegara. Mayoritas penggemar tergabung dalam grup komunitas. Konsep idol yang diterapkan BTS untuk lebih dekat dengan penggemar, menimbulkan perilaku fantisme dalam diri penggemar. Salah satu perilaku fanatisme adalah konsumsi berlebihan dalam mengoleksi merchandise. Mereka tidak segan untuk mengeluarkan banyak biaya untuk membeli pernak-pernik atau atribut yang berkaitan dengan idolanya, Peneliti meneliti tentang fanatisme penggemar grup boyband BTS dalam mengoleksi merchandise. Tujuan peneliti dalam penelitian ini yaitu untuk memahami fanatisme penggemar grup boyband BTS dalam mengoleksi merchandise. Penelitian ini fokus pada konteks komunikasi kelompok, khususnya penggemar yang tergabung dalam sebuah kelompok komunitas. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi yang dikembangkan oleh Alfred Schutz dengan metode penelitian fenomenologi. Jenis penelitian ini deksriptif dengan paradigma konstruktivisme serta pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Terakhir, penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fanatisme penggemar grup boyband BTS dalam mengoleksi merchandise merupakan wujud dari pemenuhan kebutuhan akan afeksi dan emosi yang disebabkan rasa cinta berlebihan pada sosok idola. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan teori semiotika Roland Barthles agar dapat mengkaji isi pesan dan juga metode etnografi.