Abstrak
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat menuntut manusia secara tidak
langsung untuk mengikuti perkembangan tersebut. Salah satu hasil dari perkembangan
teknologi masa kini adalah internet. Internet banyak memberikan dampak yang sangat
besar terhadap kehidupan manusia, baik dampak positif ataupun negatif. Beberapa dampak
positif dari perkembangan internet yaitu memberikan kemudahan terhadap pertukaran
informasi dan memberikan kemudahan dalam aktivitas sehari-hari. Karena dengan
mudahnya mengakses segala sesuatu yang diinginkan, internet juga memberikan dampak
negatif. Cybersex merupakan aktivitas mengakses segala sesuatu yang berbau tentang
pornografi dalam internet. Pengakses situs pornografi dan materi seksualitas di internet
terbanyak adalah remaja dan dewasa awal. Hal ini dikarenakan pada masa tersebut
dorongan akan keingin tahuan tentang seksual meningkat dan menimbulkan dilema
sehingga diperlukan adanya pengontrolan diri yang efektif agar perilaku positif yang
muncul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self
control dengan perilaku cybersex pada kalangan remaja. Manfaat dan keuntungan dari
penelitian ini yaitu berupa informasi mengenai pentingnya memiliki pengontrolan diri
dalam menangani perilaku cybersex dan juga memberikan informasi kepada remaja
mengenai dampak dari cybersex yang dapat mempengaruhi pandangan, pola pikir dan
perilaku seksual mereka. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability incidental sampling. Alat ukur yang digunakan pada variabel self control,
disusun dengan menggunakan aspek self control yang dijelaskan oleh Averill (Ghufron,
2010), dengan α = 0.858. Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk variabel perilaku
cybersex adalah Cyber Pornography Use Inventory (CPUI) yang dikemukakan oleh
Grubbs, Sessoms, Wheeler, dan Volk (2010), dengan α = 0.900. Teknik analisa data
menggunakan uji Korelasi dengan IBM SPSS Statistic versi 23. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan koefisien korelasi sebesar -0,529 dan probability value sebesar 0,000
(p.sign < 0,05). Dengan ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif signifikan
antara self control dan perilaku cybersex, maka semakin tinggi self controlsemakin renadah
perilaku cybersex dan begitu sebaliknya