Abstrak
Pandemi Covid 19 yang melanda dunia dengan penyebaran yang cukup cepat
dengan resiko dapat mematikan, membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan
peraturan tentang protokol kesehatan yang perlu dipatuhi masyarakat Indonesia.
Protokol kesehatan tersebut dikenal dengan 3M (Memakai masker, Mencuci
Tangan dan Menjaga Jarak) dimaksudkan untuk membantu memutus penyebaran
rantai virus. Tetapi, pada kenyataannya tidak semua orang mematuhi protokol
kesehatan 3M. Mengingat situasi yang sulit ini dihadapi oleh semua orang maka
diperlukan rasa empati yang lebih besar terhadap sesama agar beban psikologis
masing-masing tidak bertambah berat dan penyebaran virus dapat dihentikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan self efficacy
melaksanakan protokol Covid 19 dengan empathy. Apakah orang-orang yang
meyakini dapat melaksanakan protokol covid 19 juga memiliki empati yang tinggi
terhadap orang lain? Sampel yang digunakan merupakan dewasa awal dengan
rentang usia 18-25 tahun berjumlah 100 orang (38 laki laki dan 62 perempuan).
Alat ukur menggunakan 2 skala yaitu Self Efficacy Covid Scale (SECS) yang
dikembangkan oleh (Chong et al.,, 2020) dan Measure of Empathy and Sympathy
(MES) yang dikembangkan oleh (Helen et al.,, 2015). Dari hasil analisa data
menggunakan teknik korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0.127
(taraf signifikan 0,208 (p>0,5). Dengan demikian, hipotesis penelitian bahwa
keyakinan terhadap keyakinan dalam melaksanakan protocol covid 19 (selfefficacy) berhubungan dengan kemampuan berempati terhadap sesama tidak
terbukti pada penelitian ini.