Abstrak
Hubungan Kecanduan Media Sosial Dengan Kualitas Interaksi Sosial Pada Usia Dewasa Awal Media sosial sebagai alat komunikasi yang dapat menghubungkan antara individu dengan individu yang lain,Mulanya menggunakan media sosial untuk mengurangi perasaan negatif (mood?modification), lama kelamaan menggunakan sosial media untuk mendapatkan kesenangan, kemudian hal itu menjadi sulit untuk dilarang. Salah satu pengaruh internet yaitu terhadap Interaksi sosial, interaksi sosial mempunyai dua aspek, yaitu kontak sosial dan komunikasi Teknologi ini sudah dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, Remaja sebagai salah satu pengguna fasilitas internet belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kecanduan media sosial dengan kualitas interaksi sosial pada dewasa awal di civitas akademik UHAMKA Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisa data korelasi. Responden penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa ? mahasiswi dewasa awal civitas akademik UHAMKA jakarta yang berjumlah 119 orang. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang di gunakan secara klasikal dengan menggunakan skala Kecanduan media sosial, dan skala interaksi sosial, Hasil perhitungan menggunakan analisa statistik, dengan nilai sebesar 0,275 dengan probability value 0,003 (P=<0,005). Menurut Bunging (2001) nilai koefisien 0,10-0,29 memiliki hubungan signifikan positif yang rendah. Sedangkan probability value 0,003 dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan. Kemudian dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecanduan media sosial dengan kualitas interaksi sosial pada kalangan usia dewasa awal . Dengan demikian, diketahui bahwa nilai korelasinya menunjukan hasil yang positif, maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kecanduan media sosial maka semakin rendah pula interaksi sosialnya.