Abstrak
Penampilan fisik telah menjadi hal yang dianggap penting bagi sebagian besar kaum perempuan, khususnya perempuan pengguna instagram. Adanya penyematan kata cantik yang semakin meluas melalui instagram, membuat para perempuan ingin menjadi bagian dari cantik tersebut dan akan merasa berhasil jika memiliki tubuh ideal dan menarik sesuai dengan standar cantik yang ada. Self objectification adalah sebuah penilaian diri terhadap tubuhnya yang lebih menekankan pada penampilan fisik dibanding dengan aspek kompetensi lainnya (Fredrickson & Roberts, 1997). Narsisme merupakan kebutuhan untuk dikagumi dan rasa yang berlebihan diri yang penting terkait pandangan diri yang positif (Mehdizadeh, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara narsisme dengan self objectification pada perempuan pengguna instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa perempuan yang sedang menempuh pendidikan S1 di universitas yang ada di Jakarta, berusia 18-22 tahun dan aktif menggunakan instagram dengan jumlah partisipan sebanyak 198 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang terdiri dari (1) Objectified Body Consciousness Scale (McKinley & Hyde 1996) untuk mengukur self objectification dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,795 dan (2) Grandiose Narcissism Scale (Fredrickson & Roberts, 1997) untuk mengukur narsisme dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,889. Berdasarkan analisa data menggunakan perhitungan korelasional didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,319 dengan nilai probability value = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara narsisme dengan self objectification pada perempuan pengguna instagram, yang artinya semakin tinggi narsisme, maka akan semakin tinggi pula self objectification