Abstrak
Salah satu perilaku kekerasan yang sering terjadi pada remaja adalah perilaku bullying. Dampak dari perilaku bullying seringkali tidak disadari baik oleh pelaku, korban, guru, maupun orang tua karena perilaku ini bersifat psikis dan emosional yang prosesnya berlangsung lama dan perlahan, sehingga efeknya tidak dapat langsung terlihat. Salah satu faktor yang cenderung menentukan menjadi korban bullying adalah perilaku asertif dan kearifan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan kearifan dan perilaku asertif pada remaja yang pernah menjadi korban bullying. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan responden remaja berusia 13-15 tahun. Metode pengambilan sampel menggunakan metode non-random sampling dengan teknik sampling purposive sampling. Instrument pengumpulan data untuk mengukur kearifan menggunakan Adolescent Wisdom Scale yang disusun oleh Jason (2002) dan untuk mengukur perilaku asertif menggunakan The Rathus Assertiveness Schedule yang dikembangkan oleh Spencer A. Rathus, (1973). Metode pengolahan data pada penelitian ini menggunakan teknik analisa korelasi. Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat berupa wawasan sekaligus menanamkan karakter yang positif kepada remaja agar terhindar dari perilaku bullying