Abstrak
Film merupakan media yang paling efektif dan efisien mempengaruhi penontonnya. Film memiliki fungsi sebagai hiburan, walau tidak semua film memberi hiburan yang baik. Adapun film yang menggambarkan pengeksploitasian terhadap perempuan. Dalam film ini terdapat eksploitasi pada tubuh perempuan yang dianggap erotis seperti bagian punggung, dada atau payudara, leher. Perempuan dalam film ini dikatakan perempuan masih dianggap sebagai makhluk ?the second sex? yang tersubordinasi secara sosial dibawah laki-laki. Penelitian ini mengkaji tentang eksploitasi perempuan dalam film ?Love For Sale 1?. Menggunakan paradigma konstruktivis. Teorinya menggunakan analisis Semiotik Charles Sanders Peirce, film Love for Sale 1 menjadi objek penelitian untuk menggambarkan dan melihat makna perempuan yang dituangkan dalam film ini. Eksploitasi perempuan melalui tubuh, kostum, make up, setting adegan dan lainnya. Serta menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian semiotika. Pendekatan kualitatif bertujuan menjelaskan suatu permasalahan secara lebih mendalam dengan cara deskriptif. Jenis deskriptif dipakai agar peneliti mampu menjelaskan permasalahan secara sistematis, faktual dan aktual. Pada hasil temuan secara keseluruhan bahwa perempuan dijadikan objek utama dalam film, dan dilakukan dengan eksploitasi bentuk tubuh, wajah, rambut, suara dan seluruh tubuhnya. Bentuk eksploitasi tersebut dapat dilihat dalam media film yang kerap sekali menjadikan perempuan sebagai objek seksual, dimana tubuh perempuan dijadikan alat untuk memancing daya tarik. Serta mengeksplorasi sensualitas tubuh perempuan dan memanfaatkannya sebagai alat saja atau barang yang bernilai komersil. Secara Sosial, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan agar pembaca bisa lebih memahami dan menyadari makna pesan yang disampaikan melalui media massa.