Abstrak
Media sosial merupakan sarana yang banyak digunakan untuk berinteraksi sosial. Kini, kehadirannya digunakan oleh usia muda untuk berinteraksi sosial. Usia tersebut digambarkan memiliki fokus akan interaksi sosial dengan keluarga dan teman. Media sosial menjadi alat untuk berhubungan sosial, sehingga kurangnya interaksi sosial di dunia nyata. Hal tersebut, membuat mereka ketergantungan media sosial dan menyebabkan Fear of Missing Out (FoMO). FoMO yaitu rasa takut yang meluas karena individu lain memiliki momen yang lebih berharga ketika seseorang tidak hadir di dalamnya. FoMO berkaitan dengan emosi negatif dalam hal kecemburuan sosial, mereka cenderung membandingkan hidupnya dengan orang lain di media sosial, mereka percaya orang lain lebih bahagia dan sukses dari dirinya sehingga individu dengan FoMO tinggi memiliki self esteem rendah. Self Esteem adalah pandangan atau evaluasi individu terhadap segala hal tentang dirinya. Berdasarkan hal tersebut memungkinkan, bahwa self esteem dan FoMO memiliki hubungan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk membuktikan secara empiris hubungan antara self esteem dan FoMO. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, populasinya adalah individu yang berusia 18-25 tahun, subyeknya berjumlah 211 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala self esteem dari Rosernberg yang sudah diadaptasi yaitu (The Original Rosernberg Self Esteem Scale, a=0,790) dan skala FoMO dari Przybylski yang sudah dimodifikasi (Fear of Missing Out Scale, a=0,783). Teknik analisa data menggunakan analisa korelasi. Hasil penelitian menunjukan koefisien korelasi antara self esteem dan FoMO sebesar -0,251 dan p = 0,000 < 0,05 artinya hubungan kedua variabel adalah negatif signifikan, yang berarti semakin tinggi self esteem seseorang maka akan semakin rendah FoMO.