Abstrak
Peneliti bertujuan untuk mengetahui pengelolaan kesan panggung depan dan panggung belakang seorang penyiar radio, yaitu Sahil Mulachela. Karena setiap yang kita dengar dan kita lihat bahwa seorang penyiar terlihat ceria, namun semua itu ada sandiwara yang ditampilkan agar terkesan positif. Peneliti juga menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman, bahwa teori ini menjelaskan mengenai sandiwara yang ditampilkan oleh manusia untuk menyusun kesan. Sandiwara ini ditampilkan melalui dua panggung, yaitu panggung depan dan panggung belakang. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Peneliti juga menggunakan pedekatan kualitatif, dengan metode studi kasus, dan jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Informan terdiri dari lima orang, diantaranya istri sekaligus teman Sahil Mulachela, teman kerja di radio, assistant program director di radio Jak 101 FM, sekaligus dari pendengar setia Jak Best Music. Hasil penelitian ini, menampilkan bahwa Sahil Mulachela melakukan dramaturgi untuk mengelolaan kesan pada saat dirinya menjadi seorang penyiar. Dalam pengelolaan kesan Sahil Mulachela pada saat siaran di Jak Best Music, dirinya menampilkan kesan yang menyenangkan dan juga happy. Kesan tersebut untuk ditampilkan pada saat dirinya siaran. Namun hasil penelitian juga menunjukan panggung depan Sahil Mulachela tidak seperti dipanggung belakang, dimana dirinya melakukan pengelolaan kesan. Namun pada saat dipanggung belakang kesan yang dia tampilkan apa adanya, dan lebih leluasan menunjukan sifat aslinya.