Abstrak
Coronavirus disease 19 atau COVID-19 adalah penyakit infeksi menular jenis
baru yang ditetapkan WHO sebagai pandemi dan menyebabkan kematian di
seluruh dunia serta angka kasus yang terus meningkat. Memburuknya pandemi
mendorong pemerintah membuat kebijakan physical distancing sebagai salah satu
upaya preventif COVID-19 di Indonesia. Namun, masih banyak masyarakat yang
melanggar kebijakan physical distancing dengan berbagai faktor yang
melatarbelakangi nya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku physical distancing pada masyarakat Kecamatan
Pancoran Mas Kota Depok. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross
Sectional dengan populasi seluruh masyarakat Kecamatan Pancoran Mas yang
berjumlah 232.418 orang, dan jumlah sampel sebanyak 221 responden yang
diambil menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data
menggunakan Google Formulir pada bulan April - Mei 2021. Data dianalisis
secara univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil
Univariat menunjukkan responden lebih banyak yang memiliki perilaku physical
distancing tidak baik (71,5%). Hasil Bivariat menunjukan jenis kelamin, umur,
tingkat pendidikan, pengetahuan tentang COVID-19, pengetahuan physical
distancing, sikap physical distancing, dukungan keluarga dan dukungan tokoh
masyarakat berhubungan dengan perilaku physical distancing (Pvalue < 0,05),
sedangkan variabel pekerjaan dan sumber informasi tidak berhubungan dengan
perilaku physical distancing (Pvalue ≥ 0,05). Hasil Multivariat menunjukan
variabel yang paling dominan yaitu variabel kategori umur remaja (OR: 42,871)
dan pengetahuan physical distancing (OR: 42,117). Untuk itu, diperlukan metode
pendidikan kesehatan berkelanjutan yang sesuai dengan kelompok usia di dalam
masyarakat, agar informasi tersampaikan dengan baik dan dapat menambah
pengetahuan masyarakat mengenai perilaku physical distancing.