Abstrak
Dermatitis yang terjadi pada pekerja pabrik atau industry tahu adalah dermatitis
kontak akibat kerja didefinisikan sebagai salah satu kelainan kulit atau penyakit kulit
didapatkan dari pekerjaan akibat interaksi antara kulit dengan bahan substansi yang
digunakan di lingkungan kerja dimana dapat menurunkan produktifitas pekerja. Pabrik
tahu di kelurahan Pamulang Barat dan Pamulang Timur terdapat 74% pekerja tahu yang
menunjukan gejala dermatitis kontak, sedangkan 26% pekerja lainnya tidak menunjukan
gejala dermatitis kontak.
Pemaparan zat kimia yang digunakan dalam proses penggumpalan dapat
menyebabkan dermatitis kontak yang mengakibatkan iritasi dan gangguan atau
kelainan kulit lainnya yang di rasakan oleh pekerja seperti gatal-gatal, kemerahan pada
bagian tangan, kulit mengkilat dan penembalan pada kulit atau kapalan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
gejala dermatitis kontak pada pekerja pabrik tahu. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional.
Penelitian ini dilakukan bulan Juli ? September 2021 pada pekerja pembuat
tahu yang berada di kelurahan Pamulang Barat dan Pamulang Timur. Pengambilan
sampel data primer menggunakan metode wawancara, penyebaran kuesioner secara
langsung, lembar observasi dan lembar pemeriksaan dokter dengan subjek penelitian ini
berjumlah 80 orang pekerja tahu. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunaka uji chi squere.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan
gejala dermatitis kontak pada pekerja pabrik tahu diantaranya usia (Pvalue=0,028), masa
kerja (Pvalue=0,009), riwayat penyakit kulit (Pvalue=0,016), riwayat alergi
(Pvalue=0,010), jenis pekerjaan (Pvalue=0,026), lama kontak (Pvalue=0,004), frekuensi
Kontak (Pvalue=0,005), personal hygiene (Pvalue=0,005), dan penggunaan APD
(Pvalue=0,001). Penggunaan APD merupakan faktor yang paling berhubungan dengan
gejala dermatitis kontak dimana pekerja tahu tidak pakai APD lengkap 2,038 kali lebih
berisiko untuk mengalami gejala dermatitis kontak.
Berdasarkan hal yang dapat disarankan untuk menurunkan risiko terkena
dermatitis adalah dengan menganti bahan penggumpal tahu dengan nigarin yang terbuat
dari sari laut, meningkatkan kesadaran pekerja terhadap penyakit kulit khususnya
dermatitis kontak. Menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Memakai APD lengkap
berupa sarung tangan yang menutupi bagian lengan dan baju kerja yang menutupi bagian
tubuh.