Abstrak
Instagram merupakan aplikasi berbagi foto dan video berdurasi 3 menit. Dari naiknya penggunaan Instagram munculah beauty influencer yang memberikan warna baru di dunia kecantikan. Seorang social beauty infuencer yang diteliti adalah Abel Cantika, beauty influencer yang memberikan pengaruh pada pengikutnya (followers). Penelitian ini mengkaji tentang penerimaan khalayak terhadap social media beauty influencer dalam akun Instagram @abellyc dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan khalayak tersebut. Teori penerimaan Stuart Hall yang berisikan encoding dan decoding yang membagi 3 kategori: Penerimaan dominan, negosiasi, opisisi dan dilengkapi peran social media beauty influencer. Paradigma penelitian adalah konstruktivisme. Pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Teknik analisis data reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Metode penelitian analisis resepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan penerimaan followers dengan posisi dominan menerima secara penuh dari unggahan @abellyc di akun Instagramnya. Merasakan terpengaruh ,termotivasi, terinspirasi, terbujuk, tertarik, terdorong, dan terubah perilakunya dan memaknai akun @abellyc hal yang baik. Followers posisi negosiasi tidak menerima pesan atau memaknai secara penuh, kategori negosiasi ini melihat seluruh unggahan tetapi tidak terlalu terpengaruh dibeberapa hal dari unggahan akun Instagram @abellyc. Followers posisi oposisi merasakan hal berlawanan bahkan menolak dan tidak merasa terpengaruh dengan adanya unggahan di social media Instagram @abellyc. Ada 3 faktor yang mempengaruhi faktor keinginan, kebutuhan, preferensi atau selera. Peran mengedukasi melalui rieview produk, terinspirasi melaui tutorial make up. Penelitian berikutnya di harapkan mengkaji menggunakan metode studi kasus agar lebih komperhensif menemukan temuan baru mengenai peran social media beauty influencer beserta media baru lainnya seperti Youtube.