Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah utama di masyarakat Indonesia maupun dunia. Saat ini, Hipertensi dapat terjadi tidak hanya pada kalangan usia tua, pada kalangan remaja pun seringkali ditemukan penderita hipertensi. Jika tidak diperhatikan hipertensi pada remaja dapat menyebabkan munculnya risiko penyakit degeneratif dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, kebiasaan konsumsi kopi, frekuensi konsumsi sayur dan buah serta pola konsumsi pangan sumber natrium dengan kejadian hipertensi pada remaja SMA. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi case-control. Sampel penelitian sebanyak 33 orang remaja SMA pada kelompok kasus dan 33 orang remaja SMA pada kelompok kontrol yang seluruhnya berada di Wilayah Kelurahan Neroktog, Kota Tangerang. Kelompok kasus dan kontrol dilakukan matching berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengambilan sampel dilakukan dengan Consecutive sampling. Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) digunakan untuk pengambilan data variabel pola konsumsi dan frekuensi konsumsi sedangkan variabel status gizi diambil dengan mengukur antropometri (berat badan dan tinggi badan) responden. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan responden dengan umur 16 tahun lebih banyak sebesar 27,3% dan responden yang memiliki status gizi lebih sebanyak 48,5%. Responden dengan pola konsumsi kopi tinggi 6,1%, frekuensi konsumsi sayur kurang 63,6%, frekuensi konsumsi buah kurang 65,2%, dan frekuensi konsumsi pangan sumber natrium 69,7%. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara status gizi dan frekuensi konsumsi pangan sumber natrium dengan hipertensi (p value ≤0,05). Dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi kopi, frekuensi konsumsi sayur, dan frekuensi konsumsi buah dengan hipertensi (P Value >0,05).