Abstrak
Kegemukan merupakan suatu kondisi yang sangat berhubungan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit degeneratif. Setiap tahun prevalensi kegemukan terus meningkat di Indonesia. Asupan energi dan asupan gula sederhana menjadi faktor risiko terjadinya kegemukan, namun pada kenyataanya masih banyak remaja yang mengonsumsi asupan tinggi energi dan tinggi gula. Penelitian in merupakan penelitian kuantitaf dengan desai studi Cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 1.082 remaja dengan jumlah sampel terdiri dari 59 responden diperoleh dengan menggunakan teknik Porposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan melakukan pengukuran antropometri dan wawancara Food Recall 2x24 jam. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dan uji chi square. Hasil Penelitian univariat menunjukan responden lebih banyak memiliki status gizi normal (86,4%). Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan antara asupan gula sederhana dengan kejadian kegemukan remaja (Pvalue < 0,05). Sedangkan tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan kejadian kegemukan remaja (Pvalue ≥ 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan yaitu diperlukan pengetahuan menjaga dan meningkatkan kodisi tubuh dengan cara mengatur pola makan dan hidup yang sehat.