Abstrak
Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas Kementrian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan sistem pelayanan program KIA yang digunakan pada Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada bulan Maret-Oktober 2020. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan Informan berjumlah 6 orang yaitu informan utama dokter KIA, informan pendukung bidan KIA dan informan tambahan pasien KIA, pengumpulan data yang dilakukan menggunakan 2 cara yaitu teknik wawancara mendalam dan observasi. Pengolahan dan analisis data kualitatif dengan menggunakan reduksi data dan penyajian data, validasi data menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Input: pelaksanaan dan pelayanan KIA berjalan bagus, kendala dalam pendataan bayi dan balita tidak sesuai, pelatihan terhadap dokter dan bidan belum pernah dilakukan, tidak adanya keluhan pasien terhadap dokter dan bidan, tidak membedakan usia tua dan muda, tenaga kesehatan tersedia 24 jam, dana Puskesmas berasal dari DAK dan BLUD, kualitas obat-obatan sudah bagus, prasarana sudah bagus sedangkan sarana terkait ruangan belum mencukupi, dan Puskesmas terkait pedoman dan SOP sudah lengkap. Process: penyusunan perencanaan terlebih dahulu dilakukan identifikasi, sosialisasi pelayanan bayi belum dilakukan, pengorganisasian dilihat dari beban kerja dan tanggung jawab masing-masing pemegang program, penilaian tenaga kesehatan dilakukan dengan monitoring beserta tugasnya, diskusi antara dokter, bidan dan pasien berjalan dengan lancar, target pencapaian di pelayanan ibu sudah baik dan pelayanan kesehatan anak yaitu balita belum tercapai. Output:pasien ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan diberikan buku pink, target jumlah kunjungan di pelayanan kesehatan anak berjumlah 20 dan pelayanan kesehatan ibu berjumlah 50, proses evaluasi melalui tahapan 3 bulan yaitu monitoring, evaluasi kegiatan dan tindak lanjut dari kegiatan. Saran yaitu pihak puskesmas terkait pelatihan petugas kesehatan KIA mengadakan pelatihan setidaknya setahun sekali atau dua tahun sekali, menambah ruangan karena ruangan masih digabung dengan program KIA lainnya dan perbedaan pendataan di pelayanan balita disarankan untuk memperkuat koordinasi anatara Puskesmas