Abstrak
Masalah gizi lebih pada anak, baik di Indonesia maupun di DKI Jakarta masih tinggi. Seiring perkembangan teknologi, anak cenderung banyak menghabiskan waktu di depan screen media yang menyebabkan gaya hidup anak kurang gerak dan berpotensi terjadinya gizi lebih. Anak yang memiliki screen time tinggi cenderung mengkonsumsi makanan yang tinggi energi dan lemak, hal tersebut dapat menyebabkan gizi lebih. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui hubungan antara screen time, asupan energi dan zat gizi makro dengan gizi lebih pada anak sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 62 siswa kelas V dan VI SDN Lagoa 01, Jakarta Utara. Variabel dependen (gizi lebih) diperoleh berdasarkan hasil pengukuran berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) dengan pendekatan indeks massa tubuh per usia. Sedangkan variabel independen (screen time, asupan energi dan zat gizi marko) diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner screen time, dan recall 2x24 jam. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara screen time dengan gizi lebih (p=0,225) dan terdapat hubungan antara asupan energi (p=0,000), protein (p=0,000), lemak (p=0,000), karbohidrat (p=0,000) dengan gizi lebih. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat dapat meningkatkan resiko anak mengalami gizi lebih.