Abstrak
Film merupakan salah satu peran media komunikasi yang termasuk dalam kategori media massa, film di Indonesia ini memiliki daya tarik yang luar biasa, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang sangat tertarik untuk mengisi waktu mereka ataupun menghibur diri mereka dengan cara menonton film. Ternyata salah satu film indonesia yang bergenre drama dan romantis juga memiliki beberapa adegan kenakalan remaja, salah satunya film Milea. Film Milea ini tayang di bioskop pada 13 Februari 2020, film Milea ini berhasil mendapatkan posisi nomor 1 BoxOffice Indonesia pada 20 Februari 2020 dengan jumlah penonton 2.339.427 penonton. Hal ini dikarenakan film ini memiliki cerita yang lucu, unik dan menarik. Penelitian ini mengkaji bagaimana kenakalan remaja yang ada pada tayangan film Milea. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif dan metode penelitian menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dengan teknik studi dokumentasi, mise en scene, dan wawancara mendalam. Peneliti menggunakan teori representasi yang dimana didalamnya menjelaskan bagaimana representasi itu dibentuk dengan cara melihat suatu objek lalu dikelola mengunakan kata-kata. Selain itu peneliti juga menggunakan teori Konstruksi realitas dimana terdapat 3 poin yang membentuk masyarakat melalui pemahaman. Peneliti juga menggunakan konsep kenakalan remaja yang dimana remaja mendapatkan tekanan dari berbagai faktor, sehingga kenakalan remaja tersebut dapat terjadi. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dengan cara melihat tanda yang dibentuk menjadi makna dan dibantu dengan teori representasi serta dukungan data dari film yang ada, sehingga dari dukungan itu menemukan beberapa adegan kenakalan remaja, seperti berpartisipasi dengan geng motor, tawuran antar sekolah, berkelahi, dan mendapatkan akibat dari kenakalan remaja, seperti luka-luka memar, kematian, masuk kekantor polisi, mendapat hukuman. Selain itu, konstruksi realitas juga memberikan hal positif dari pemahaman yang terdapat dalam beberapa kejadian yang ada di dalam film itu. Penelitian mendatang diharapkan mampu menggali lebih jauh terhadap seluruh konten yang ada pada tayangan film Milea, namun diharapkan menggunakan paradigma kritis agar mendapat seluruh konten yang ada didalam film Milea.