Abstrak
Indonesia mulai mengoperasikan program asuransi kesehatan pada tahun 2014 dengan skema pembayaran oleh Indonesian Case Based Groups (INA-CBG's). Tarif INA-CBG's tertuang dalam Permenkes No. 64 tahun 2016. Salah satu tarif pelayanan yang diatur dalam Permenkes No. 64 tahun 2016 adalah hemodialisis. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih sebagai salah satu rumah sakit yang memiliki pelayanan hemodialisis mempunyai peranan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas namun tetap memperhatkan biaya yang efektif. Salah satu metode penghitungan yang dapat digunakan adalah Activity Based Costing (ABC). Metode ini dapat mengukur secara akurat biaya dari aktivitas apa pun, meningkatkan ketepatan dan ketepatan dalam perincian biaya pengisian. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis unit cost menggunakan metode activity based costing. Hasil penelitian didapatkan Unit cost pelayanan hemodialisis dengan metode ABC sebesar Rp 1.203.392. Unit cost dengan metode ABC memiliki selisih lebih besar Rp 280.292 dibandingkan klaim INA-CBG's senilai Rp 923.100. Dan memiliki selisih lebih kecil Rp 187.985 dari tarif RSIJ Cempaka Putih yang senilai Rp 1.391.377. Saran agar kedepannya perlu mempertimbangan penentuan tarif dengan metode ABC agar akurasi perhitungannya tepat.