Abstrak
Polistirena adalah styrofoam yang bahan dasar styrene. Minyak atsiri kulit jeruk dapat mencairkan styrofoam serta menguraikannya tanpa pemanasan. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui kandungan logam pada sampah styrofoam hasil penguraian dengan minyak atsiri kulit jeruk Bali dan kulit jeruk Pontianak. Kulit jeruk Bali dan kulit jeruk Pontianak sebanyak 1 kg menghasilkan minyak atsiri 500 ml dapat menguraikan 2 gram styrofoam burger dengan ukuran 2 cm x 0.1 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengambilan minyak atsiri dengan cara distilisasi air untuk 1 kilogram kulit jeruk Bali atau kulit jeruk Pontianak menghasilkan + 500 ml minyak atsiri kulit jeruk. Waktu yang dibutuhkan untuk terurainya sampah styrofoam burger dengan ukuran 2 cm x 0.1 cm yaitu minyak atsiri kulit jeruk Bali (24 jam) sedangkan minyak atsiri kulit jeruk Pontianak (32 jam). Hasil uji laboratorium sampel minyak atsiri kulit Bali mengandung seng (0,3 mg/l), kadmium (<0,002 mg/l), timbal (<0,004 mg/l) dan kromium heksavalen (<0,01 mg/l). Sedangkan sampel minyak atsiri jeruk Pontianak mengandung seng (2 mg/l), kadmium (<0,002 mg/l), timbal (<0,004 mg/l) dan kromium heksavalen (<0,01 mg/l). Penelitian ini ternyata 1 kg kulit jeruk Bali dan kulit jeruk Pontianak dapat menguraikan sampah styrofoam burger dengan berat 2 gr. Penelitian ini diharapkan masyarakat ikut serta dalam upaya pengolahan sampah styrofoam dengan mengurangi penggunaannya. Pemanfaatan kulit jeruk untuk mempercepat proses penguraian sampah styrofoam bisa menjadi salah satu alternatif pengolahan sampah styrofoam. Selain itu, mengurangi penggunaan styrofoam dengan menggunakan wadah makanan jenis yang aman.