Abstrak
Rangkaian suatu proses kegiatan terhambat maka akan mengganggu kegiatan secara keseluruhan. Dalam hal ini efektifitas atau kinerja unit rekam medis sangat dipengaruhi oleh kedisiplinan petugas pengisian berkas rekam medis baik itu dokter atau petugas kesehatan lainnya. Demikian juga dalam pengembalian berkas rekam medis ke unit rekam medis, ketika suatu rekam medis tidak dikembalikan dalam waktu yag telah ditetapkan maka akan terjadi gangguan dalam proses pencarian berkas rekam medis ketika seorang pasien melakukan kunjungan ulang. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran mengenai faktor-faktor keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke instalasi rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, dengan pendekatan eksplanatori yaitu mencari keterangan atas aspek-aspek dan argumentasi sebab akibat. Informan penelitian ini adalah dokter rawat inap, perawat, staf rekam medis, petugas administrasi rekam medis, kepala instlasi rekam medis. keseluruhan sempel 9 informan. Penelitian ini dilakukan di unit rekam medis dan di ruangan rawat inap rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jl. Letjend. TB. Simatupang Nomor 30. Gedong Jakarta Timur. Waktu pelaksanaan bulan Agustus sampai bulan September tahun 2014. Hasil penelitian ini di dapatkan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis karena belum diisi secara lengkap sehingga berkas tertahan diruang rawat inap, dari sembilan informan terdapat 3 informan yang tidak mengetahui batas pengembalian berkas medis dan 6 informan mengetahui batas pengembalian berkas rekam medis, kondisi yang menyebabkan keterlambatan adalah kelebihan beban kerja petugas kesehatan, sumber keterlambatan akibat belum diisi secara lengkap dan tidak di taruh ke tempat semestinya. Dampaknya pada saat pasien akan kontrol ke poli klinik tersendat dan klem BPJS, ada berkas yang tertinggal di ruangan, SOP yang ada sudah cukup mendukung dalam pelaksanaan teknis yang berkaitan dengan pengisian dan pengembalian berkas rekam medis hanya kurangnya sosialisasi bagi petugas, komputerisasi mendukung dalam entri data dan tabulasi data rekam medis, mengenai sarana dan prasarana sudah cukup dan mendukung, format rekam medis sudah biak karena mudah di mengerti dalam pengisian, untuk lingkungan konduif dan cukup mendukung. Saran yang diberikan mengenai peningkatan mutu berkas rekam medis sehingga dapat dikembalikan tepat waktu dengan kondisi berkas rekam medis diisi lengkap oleh tenaga kesehatan dan harus ada sangsi untuk petugas kesehatan yang tdiak disiplin dalam pengisian dan pengembalian berkas rekam medis, sebaiknya ada penghargaan bagi tenaga kesehatan untuk yang disiplin. SOP yang ada disosialisasikan ke petugas yang bersangkutan. Komputerisasi sebaiknya di tambah atau diperbahrui dengan yang baru karena sudah banyak yang eror.