Abstrak
Obesitas merupakan keadaan patologis karena penimbunan lemak yang
berlebih. Berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibagi menjadi 2 yaitu obesitas
general dan obesitas sentral. Obesitas sentral dapat disebabkan oleh rendahnya
aktivitas fisik, tingginya konsumsi makanan berlemak. Prevalensi obesitas sentral
tertinggi berdasar data Riskesdas 2013 adalah DKI Jakarta (39,4%), Pada
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak, asupan serat,
aktivitas fisik, dan status merokok dengan kejadian obesitas sentral pada
karyawan UHAMKA Kampus Limau Jakarta Tahun 2016. Desain penelitian ini
menggunakan case control, dengan populasi 114 orang dengan sampel sebanyak
33 orang pada kelompok kasus dan kontrol. Penghitungan sampel ini
menggunakan rumus Uji Hipotesis beda 2 proporsi, dan menggunakan uji Chi-
Square. Sampel pada penelitian ini adalah semua karyawan UHAMKA Kampus
Limau, Jakarta yang sudah dilakukan pengukuran terdahulu. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sampel laki-laki lebih banyak mengalami obes sentral
sebesar 34,8% dan 15,2% perempuan. Sampel yang berusia 31-50 tahun yang
mengalami obes sentral sebesar 39,4% dan 10,6% untuk sampel usia 21-30 tahun.
Semua variabel yang diteliti memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian
obesitas sentral, dapat dilihat dari nilai p value disetiap variabelnya, yakni
Asupan Lemak (p value 0,000), Asupan Serat ( 0,001), Aktivitas Fisik (p value
0,000), dan Status Merokok (p value 0,005).