Abstrak
Status gizi merupakan keadaan yang ditentukan oleh derajat kebutuhan
fisik terhadap energi dan zat-zat gizi yang diperoleh dari pangan dan makanan
yang dampak fisiknya dapat diukur. Usia remaja (10-18 tahun) merupakan periode
rentan gizi karena berbagai sebab. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penentuan sampel ini
menggunakan random sampling dengan jumlah sampel 86 siswa. Data yang
dikumpulkan meliputi identitas, usia, jenis kelamin, pengetahuan gizi, asupan
makan, dan status gizi yang didapat melalui pengisian kuesioner dengan metode
wawancara. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian siswa (59.3%) berusia 13 tahun, (53.5%) siswa
berjenis kelamin laki-laki, (70.9%) siswa memiliki pengetahuan gizi kurang,
(57.0%) siswa memiliki asupan energi kurang, (59.3%) siswa memiliki asupan
protein kurang, (60.5%) siswa memiliki asupan lemak kurang, (51.2%) siswa
memiliki asupan karbohidrat kurang, dan (50.0%) siswa memiliki status gizi
kurang. Hasil studi menunjukkan ada hubungan antara usia dengan status gizi
(p=0.023), asupan protein dengan status gizi (p=0.002), asupan karbohidrat
dengan status gizi (p=0.001). Untuk variabel jenis kelamin, pengetahuan gizi,
asupan energi dan asupan lemak tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
status gizi.