Abstrak
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan
gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan
infeksi oleh HIV. Pada umumnya mereka yang menderita HIV/AIDS akan
mengalami penurunuan berat badan dan hal ini berkaitan erat dengan kurang gizi,
jika seseorang dengan infeksi HIV mempunyai status gizi yang baik maka daya
tahan tubuh akan lebih baik sehingga memperlambat memasuki tahap AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dan zat
gizi makro dengan status gizi pada pasien penderita HIV/AIDS. Penelitian ini
dilakukan di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dilakukan pada bulan
Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pederita
HIV/AIDS yang dirawat inap di Rumah Sakit. Dalam pengambilan sampel
digunakan teknik purposive sampling yaitu dengan mengambil semua pasien yang
sudah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi berjumlah 20 orang.
Hasil penelitian didapatkan pasien penderita HIV/AIDS di RSUD Koja
berumur 30 tahun sebanyak 12 orang (60%), pasien perempuan yaitu sebanyak
11 orang (53%), pasien dengan tingkat pendidikan tinggi (SMA - S1) sebanyak 18
orang (90,0%). Kemudian pasien dengan asupan energi kurang 65%, asupan
protein cukup 80%, asupan lemak kurang 75%, asupan karbohidrat 70%.
Berdasarkan penelitian dan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi pasien HIV/AIDS (pvalue=
0,350), tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi pasien
HIV/AIDS (p-value= 0,087), tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat
dengan status gizi pasien HIV/AIDS (p-value= 0,141), dan terdapat hubungan
antara asupan lemak dengan status gizi pasien HIV/AIDS (p-value= 0,033).