Abstrak
Konsumsi suplemen makanan di dunia berdasarkan The Phillips Center for Health and Well-Being (2010) total jumlahnya mencapai 31%, di Indonesia sebanyak 49% menggunakan suplemen makanan melebihi prevalensi konsumsi suplemen penduduk di dunia. Konsumsi suplemen makanan pada anak saat ini dianggap penting untuk kesehatan juga perkembangan otak oleh orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara status gizi, kebiasaan makan, aktivitas olahraga dan faktor lingkungan dengan konsumsi makanan pada anak kelas V Sekolah Dasar Citra Alam Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 49 siswa. Data yang dikumpulkan didapat melalui pengisian kuesioner dengan metode wawancara langsung. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi anak yang konsumsi suplemen makanan pada siswa adalah 65.3%. Konsumsi suplemen makanan pada siswa memiliki hubungan dengan status gizi anak (p-value 0.030), pengaruh teman sebaya (p-value 0.034), serta keterpaparan media promosi (p-value 0.020). Faktor lain yang diteliti seperti frekuensi makan, aktivitas olahraga, umur ibu, pendidikan terakhir ibu dan status kerja ibu tidak memiliki hubungan dengan konsumsi suplemen makanan