Abstrak
Gerakan tubuh yang berlebihan, gerakan tubuh berulang, gerakan tubuh statis, serta postur janggal pada pekerja lis gipsum memiliki risiko yang dapat mengakibatkan gangguan musculoskeletal pada pekerja. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas, efisiensi, dan efektifitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penilaian melakukan observasi postur dengan menggunakan metode Quick Expossure Check (QEC) untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi terhadap postur berdasarkan lembar kuesioner yang diberikan kepada pengamat dan operator serta metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi melalui penilaian terhadap postur janggal (leher, tulang belakang, kaki, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan), beban, genggaman tangan, dan aktifitas pada pekerja gypsum. Penelitian ini dilakukan di Kita Jaya Gipsum, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi. Populasi penelitian ini adalah pekerja gipsum di Kita Jaya Gipsum yang berjumlah 8 orang pekerja, sementara sampelnya adalah keseluruhan dari total populasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat risiko ergonomi berdasarkan penilaian QEC terdapat pada tahapan pekerjaan penerimaan bahan dengan nilai 84,09% yang berada pada tingkat risiko sangat tinggi. Sementara itu, penilaian dengan menggunakan REBA menunjukkan tahapan pekerjaan yang paling tinggi tingkat risiko ergonominya adalah pada tahapan pencampuran bahan dengan nilai 12 yang berada pada tingkat risiko sangat tinggi. Oleh karena tingkat risiko ergonomi yang sangat tinggi pada tahapan kerja tersebut, maka diperlukan upaya investigasi dan perubahan secepatnya pada pekerjaan lis gipsum di Kita Jaya Gipsum, Jatiasih, Bekasi.