Abstrak
Status gizi lebih dan obesitas terjadi karena pola makan yang kurang baik.
Meningkatnya ketersediaan makanan yang sangat mudah, cepat dan murah dipasaran
sehingga kecenderungan seseorang untuk makan akan meningkat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas
pada siswa/i di SMA Islam Al-azhar 4 Bekasi tahun 2016.
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah analitik
dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di SMA Islam Al-Azhar 4 Bekasi
pada bulan Januari ? Oktober 2016. Data yang digunakan adalah data primer (pengisian
kuesioner dan wawancara kuesioner Food Recall 1x24 Hour) dan data sekunder berupa profil
sekolah berserta jumlah seluruh siswa SMA Al-Azhar 4 Bekasi Tahun Ajaran 2015/2016.
Populasi pada penelitian ini adalah kelas X, XI, dan XII berjumlah 764 siswa/i dan
berdasarkan perhitungan statistik didapatkan jumlah sampel sebanyak 103 responden. Teknik
sampling yang digunakan Statified Random Sampling dengan analisis data menggunakan
analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil univariat pada penelitian ini, kategori terbanyak adalah tidak obesitas (60,2%),
genetik orang tua obesitas (53,4%), jenis kelamin laki-laki (54,4%), uang saku kecil (54,4%),
kebiasaan sarapan sering (51,5%), asupan energi cukup (74,8%), asupan karbohidrat cukup
(71,8%), asupan protein lebih (60,2%), asupan lemak cukup (74,8%), kebiasaan olahraga
rutin (50,5%) waktu menonton tv tidak berlebih (60%), dan waktu bermain games tidak
berlebih (56%). Hasil bivariat diperoleh variabel yang berhubungan dengan obesitas yaitu
variabel genetik orang tua (Pvalue 0,000), uang saku (Pvalue 0,032), asupan lemak (Pvalue
0,031), kebiasaan olahraga (Pvalue 0,000) dan waktu bermain games (Pvalue 0,000). Hasil
multivariat menunjukkan 2 variabel yang dominan kebiasaan olahraga (Pvalue 0,001) dan
waktu bermain games (Pvalue 0,000). Variabel waktu bermain games merupakan variabel
paling berpengaruh terhadap kejadian obesitas dengan OR 96,819.
Untuk sekolah, diharapkan melakukan pemantauan secara berkala terhadap status gizi
lebih untuk pada siswa melalui program UKS dan perlu adanya edukasi terhadap orang tua
dan siswa tentang makanan sehat dan bergizi.