Abstrak
Perilaku tidak aman adalah tindakan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, presentasi penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku tidak aman (Jaji, 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman di PT. Trimukti Wirapratama tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Data penelitian ini adalah data kuantitatif. Populasi penenlitian ini sebanyak 250 orang. Besar sampel berjumlah 117 yang dipilih menggunakan teknik quota sampling yang dihitung dengan rumus estimasi proporsi dengan presisi mutlak. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil univariat pada penelitian ini adalah responden memiliki perilaku tidak aman rendah sebesar 62.4%, responden berumur muda 59%, berjenis kelamin perempuan 52.1%, responden dengan masa kerja lama 55.6%, memilki pengetahuan tinggi 62.4%, memiliki persepsi baik 69.2%, memiliki sikap baik 53.8%, responden menyatakan ketersediaan APD tersedia 63.2%, responden menyatakan nyaman pada saat menggunakan APD 72.60% dan memiliki dukungan teman kerja baik 67.5%. Variabel yang berhubungan adalah variabel pendidikan (P-Value 0.042). Variabel yang tidak berhubungan adalah variabel umur (P-Value 0.253), jenis kelamin (P-Value 0.459), masa kerja (P-Value 0.326), pengetahuan (p-value 0.162), sikap (p-value 0.377), persepsi (p-value 0.824), ketersediaan APD (p-value 0.946), kenyamanan menggunakan APD (p-value 0.610) dan dukungan teman kerja (p-value 0.585) Kesimpulan dari penelitian ini masih banyak pekerja yang berperilaku tidak aman pada saat bekerja. Oleh sebab itu, masih perlu adanya sosialisasi dan pelatihan tentang perilaku aman dan sumber bahaya di tempat kerja agar pekerja dapat terhindar dari risiko kecelakaan.