Abstrak
Pengelasan adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan cara mencairkan melalui pemanasan, menurut OSHA terdapat banyak kasus kecelakaan yang berhubungan dengan kegiatan pengelasan yang diakibatkan karena perilaku pada saat bekerja, oleh karena itu permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang perilaku keselamatan pekerja pengelasan, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan perilaku keselamatan kegiatan pengelasan. Teori perilaku Lawrence-Green (predisposisi, pemungkin dan penguat) adalah teori yang digunakan dalam penelitian ini. Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode cross sectional, menggunakan teknik sampling jenuh, dengan intrumen wawancara menggunakan kuesioner. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 52 responden di 13 bengkel las yang ada di Desa Kresek dengan jumlah sampel sama dengan populasi. Data dianalisis dengan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara umur dengan perilaku keselamatan dengan nilai Pvalue (0,035), adanya hubungan antara ketersediaan APD dengan perilaku keselamatan dengan nilai Pvalue (0,003) dan adanya hubungan antara pelatihan dengan perilaku keselamatan dengan nilai Pvalue (0,000). Sedangkan tidak ada hubungan antara pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap dan pengawasan dengan perilaku keselamatan. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya standarisasi untuk perekrutan pekerja dengan minimal jam terbang dibidang pengelasan, memberikan pelatihan dan memperhatikan sikap para pekerja untuk lebih awarness serta perlu adanya pengawasan yang berkelanjutan dengan memberlakukan SOP agar terciptanya perilaku keselamatan dan kesehatan kerja