Abstrak
Pneumonia adalah penyakit infeksi terbesar yang menyebabkan kematian
anak di dunia. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kedua kematian pada
balita setelah diare. Menurut Riskesdas 2013, period prevalence pneumonia pada
balita adalah sebesar 18,5 per 1000 balita. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kejadian pneumonia balita dan faktor risiko yang
mempengaruhinya di Kota Bandar Lampung tahun 2016. Penelitian ini
menggunakan data sekunder Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Jakarta.
Desain penelitian ini adalah case control dan dilakukan pada bulan April,
Mei, dan Agustus 2016. Sampel pada penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok,
yaitu kelompok kasus adalah adalah balita (0-59 bulan) yang dinyatakan menderita
pneumonia oleh tenaga kesehatan pada 2 minggu terakhir sebelum penelitian
dilakukan berdasarkan data puskesmas di Kota Bandar Lampung dan kelompok
kontrol adalah anak balita yang tidak menderita pneumonia dan tinggal di
lingkungan yang sama dengan kelompok kasus. Jumlah sampel penelitian adalah
150 balita, yaitu 75 balita kasus dan 75 balita kontrol.
Hasil menunjukkan bahwa faktor determinan dari kejadian pneumonia balita
adalah status gizi (OR = 3,033; 95% CI 1,057 ? 8,706), keberadaan ventilasi (OR =
0,274; 95% CI 0,103 ? 0,730), kepadatan hunian (OR = 0,247; 95% CI 0,097 ?
0,625), dan pengetahuan ibu (OR = 3,023; 95% CI 1,466 ? 6,237).
Petugas kesehatan dari puskesmas perlu melakukan peningkatkan
pengetahuan masyarakat di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan, terutama mengenai faktor risiko dan pencegahan pneumonia balita.