Abstrak
Kualitas pelayanan dapat diukur dengan membandingkan persepsi antara
pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang diterima. Jika pelayanan yang dialami
memenuhi atau melebihi harapan, mereka akan memanfaatkan kembali penyedia
pelayanan kesehatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
karakteristik responden dan kualitas pelayanan berdasarkan tangible, reliability,
responsiveness, assurance, dan emphaty dengan niat berobat kembali. Jenis penelitian
kuantitatif dengan metode cross sectional teknik pengambilan sampel secara proportional
stratified random sampling dengan jumlah sampel pada rumah sakit 116 responden.
Teknik analisa data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Penelitian
dilaksanakan di RS Muhammadiyah Taman Puring pada bulan Juni-Juli 2016.
Hasil univariat dalam penelitian ini menunjukkan responden paling banyak tidak
memiliki niat untuk berobat kembali yaitu sebesar (55,2%). Berdasarkan karakteristik
responden berusia dewasa muda (70,7%), berjenis kelamin perempuan (75%),
berpendidikan tinggi (81%), bekerja (65,5%), berpenghasilan tinggi (51,7%),
menggunakan sumber biaya pengobatan pribadi (87,9%), berjarak tempat tinggal jauh
(54,3%), berstatus pasien baru (70,7%). Sedangkan berdasarkan dimensi kualitas
pelayanan yang paling banyak berpersepsi baik yaitu untuk tangibles sebesar (54,3%),
reliability (63,8%), responsivenes (53,4%), assurance (65,5), empathy kurang baik
(53,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 13 variabel independen, variabel
yang memiliki hubungan bermakna dengan keputusan berobat kembali adalah jenis
kelamin (Pvalue 0,031), pekerjaan (Pvalue 0,0320), tangibles (bukti fisik) (Pvalue 0,000),
reliability (kehandalan) (Pvalue 0,000), responsivenes (daya tanggap) (Pvalue 0,000), dan
assurance (jaminan) (Pvallue 0,000), sedangkan variabel lainnya tidak memiliki
hubungan bermakna yaitu usia (Pvalue 0,471), pendidikan (Pvalue 0,375), penghasilan
(Pvalue 0,125), sumber biaya pengobatan (Pvalue 0,874), jarak tempat tinggal (Pvalue
0,510).
Saran, meningkatkan kualitas pelayanan diataranya memperhatikan kondisi
kebersihan, kedisiplinan dan meningkatkan profesionalisme petugas, meningkatkan
pengetahuan, keramahan dan kemampuan petugas dengan cara mengikuti pelatihanpelatihan
teknis medis.