Abstrak
Makanan dan minuman jajanan memiliki peranan penting dalam
pemenuhan gizi anak sekolah, selain itu memiliki tingkat kerawanan yang dapat
menimbulkan kasus keracunan makanan apabila tidak diterapkan hygiene dan
sanitasi yang baik.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan higiene
dan sanitasi dengan keberadaan escherichia coli pada makanan dan minuman
jajanan di lingkungan Sekolah Dasar Kelurahan Pondok Bahar Kecamatan Karang
Tengah Kota Tangerang Tahun 2016.
Jenis penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan menggunakan
desain cross sectional.Sampel pada penelitian ini sebanyak 37 penjual makanan
dan minuman jajanan dan sampel diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah
Kota Tangerang Selatan.Teknik pengambilan sampel dengan metode sampling
jenuh.Variabel yang diteliti diantaranya karakteristik penjamah, penanganan
makanan jajanan dan fasilitas sanitasi. Data yang di gunakan adalah data primer
yang diambil dengan cara wawancara, observasi dan uji laboratorium. Data
sekunder di peroleh dari pihak kelurahan Pondok Bahar untuk mengetahui
gambaran umum lokasi penelitian.Analisis yang digunakan adalah analisis
univariat dan bivariat (chi square).
Hasil dari penelitian, dari 37 sampel makanan dan minuman sebanyak 25
sampel memenuhi syarat (negatif E.coli) dan sebnayak 12 sampel tidak
memenuhi syarat (positif E.coli). Dari 37 penjamah diketahui karakteristik
penjamah seperti jenis kelamin dominan laki-laki (62,2%), pendidikan dominan
rendah atau < Tamat SMP (75,7%), lama jualan dominan berjualan lama atau ≥
5tahun (51,4%), pengetahuan penjamah baik (56,8%), sikap penjamahbaik
(64,9%), personal hygiene baik (59,5%), pemilihan bahan makanan baik (51,4%),
penyimpanan bahan makanan yang kurang baik (59,5%), pengolahan makanan
kurang baik 26 (70,3%), penyimpanan makanan matang kurang baik (56,8%),
pengangkutan makanan matang yang kurang baik (78,4%), penyajian makanan
kurang baik (62,2%) dan fasilitas sanitasi kurang baik (78,4%).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara penyimpanan makanan matang dengan keberadaan E.coli (p. value =0,024), dan penyajian makanan (p. value = 0,013). Tidak ada hubungan yang
bermakna dengan keberadaanE.coli antara lain variabel jenis kelamin (p. value =
0,470), pendidikan (p.value = 0,687), lama jualan (p.value = 0,909), pengetahuan
(p.value = 0,565), sikap (p.value = 1,000), personal hygiene (p. value = 0,488),
pemilihan bahan makanan (p.value = 0,414), penyimpanan bahan makanan
(p.value = 0,164), pengolahan makanan (p. value = 1,000), pengangkutan
makanan matang (p. value = 0,232), dan fasilitas sanitasi (p.value = 0,232).
Dengan demikian peneliti dapat merekomendasikan beberapa saran, yaitu
menginformasikan pentingnya memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan dan
minuman dari cemaran bakteri Escherichia coli dan peningkatan program usaha
kesehatan sekolah (UKS), selalu berperilaku hidup bersih dan sehat untuk para
pedagang dan anak sekolah, serta menyediakan penyimpanan makanan matang
dan penyajian makanan yang memenuhi syarat pada penjual di lingkungan
Sekolah Dasar Kelurahan Pondok Bahar.