Abstrak
Krisis adalah segala sesuatu yang mengancam keberlangsungan dan persepsi tentang suatu organisasi. Penanganan krisis akan menentukan keberadaan organisasi selanjutnya. Ketika krisis terjadi, publik akan mencari penyebab terjadinya krisis. Proses ini disebut atribusi. Publik dapat mengetahui penyebab krisis salah satunya melalui media dan informasi yang didapat langsung. Atribusi yang dilakukan oleh publik dapat menentukan bagaimana penilaian publik terhadap penanggung jawab krisis dan manajemen krisis kemudian memengaruhi citra organisasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana proses atribusi publik terhadap krisis PT Karunia Multitradea Pascakebakaran Pabrik. Paradigma penelitian adalah konstruktivisme. Teori yang digunakan adalah Teori Atribusi untuk mengetahui proses terbentuknya atribusi publik mengenai penyebab krisis. Pengetahuan publik tentang penyebab krisis menentukan penilaian publik terhadap manajemen krisis. Selanjutnya, maka akan memengaruhi citra perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deksriptif. metodenya studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses atribusi public diketahui melalui pencarian dan sumber informasi mengenai penyebab dan penanggung jawab krisis pascakebakaran pabrik PT Karunia Multitradea. Publik membuat atribusi internal yakni penyebab terjadinya kebakaran pabrik adalah kelalaian karyawan. Atribusi publik terhadap penanggung jawab krisis adalah pihak perusahaan. Berdasarkan atribusi publik mengenai penyebab krisis, maka krisis ini masuk dalam kategori krisis tanpa kesengajaan (accidental cluster). Manajemen krisis yang dilakukan sejauh ini cukup baik.Hal ini dilihat dari terjalinnya kembali kerjasama dan hubungan baik antara keduanya. Kontribusi penelitian yang dihasilkan antara lain kontribusi akademis, metodologis, praktis, dan sosial.