Abstrak
Penelitian ini berangkat dari bagaimana maraknya penyalahgunaan
NARKOBA di Jakarta. Banyak jenis narkoba dan efeknya berbeda-beda, lain hal
dengan shabu-shabu yang mempunyai efek timbulnya kepercayaan diri bagi yang
mengkonsumsinya. Pemuda dalam kontek penelitian ini adalah sales promotion
dan bartender pemakai shabu-shabu justru memanfaatkan shabu-shabu ini untuk
meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bekerja, lebih semangat dalam bekerja,
untuk menutupi kurang percaya diri, rendah diri dalam berinteraksi dengan orang
lain. Maka dari itu penelitian ini ingin meneliti lebih dalam lagi bagaimana sales
promotion dan bartender memanfaatkan shabu-shabu dalam pekerjaan dan
interaksi mereka di tempat kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena sales promotion dan
bartender yang memakai shabu-shabu sebagai perangsang produktivitas kerja
mereka. Paradigma penelitian menggunakan paradigma konstruktivis dengan
perspektif fenomenologi, interaksi simbolik, komunikasi antarpribadi, hubungan
antarpribadi
Penelitian ini memperlihatkan bahwa shabu-shabu berdampak semangat
dalam bekerja, membuat produktivitas kerja lebih baik bagi sales promotion dan
bartender pemakai shabu-shabu ini dan juga bagi shabu-shabu dapat
menghilangkan perasaan rendah diri, menutupi rasa kurang percaya diri.
Fenomena ini tentunya hanya dialami oleh sales promotion dan bartender ini dan
tidak bagi orang-orang pada umumnya, karena tentunya shabu-shabu bertentangan
dengan prinsip teori-teori efektivitas komunikasi. Dengan demikian, sales
promotion dan bartender ini dengan memakai shabu-shabu sebagai perangsang
produktivitas kerja dapat terpenuhi tujuan atau keinginan yang ingin dilakukan
terhadap lawan bicara atau pelanggan mereka. Hal ini terbukti dengan kualitas
hubungan antarpribadi menjadi semakin erat dan efektif, sehinggga berdampak
pada kualitas hubungan antarpribadi yang terjaga serta produktivitas kerja
pemakai shabu-shabu menjadi lebih baik.