Pesta demokrasi tidak terlepas dari sorotan media massa, hal ini bisa dilihat pada pilgub DKI Jakarta. Di dalam pesta demokrasi politik pasti banyak terjadi peristiwa yang muncul salah satunya isu-isu yang mencuat pada pemilihan gubernur DKI Jakarta. Peristiwa tersebut pastinya akan menjadi objek pemberitaan terhangat di beberapa media terutama di masa pemilihan gubernur DKI Jakarta. Ahok yang berpasangan dengan Djarot sebagai pasangan petahana diduga melakukan penistaan agama. Hal ini sangat menarik untuk diteliti terakit dengan pemberitaan di media massa pada surat kabar Republika dan Media Indonesia. Bagaimana kedua media tersebut membingkai peristiwa tersebut, faktor apa yang mempengaruhi isi pemberitan tersebut. Paradigma penelitian ini menggunakan paradigama konstruktivisme, teori yang digunakan teori konstruksi sosial realitas dan ekonomi politik media, pendekatan penelitian jenis kualitatif dan menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki. Dari hasil penelitian yang didapatkan framing pemberitaan isu dugaan penistaan agama, Republika mengarah kepada kepentingan tertentu yaitu pembaca Republika yang merupakan mayoritas umat Muslim sedangkan Media Indonesia mempunya framing pemberitaan atas kepentingan pemilik media yang juga mempengaruhi pemberitaan surat kabar tersebut. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ideologi serta visi dan misi kedua media tersebut. Dalam hal ini media massa mempunyai pandangan dan konstruksi masingmasing dalam melihat peristiwa tersebut di dalam pemberitannya. serta praktik ekonomipolitik media yang dijalankan oleh kedua Koran tersebut yaitu Republika menyuarakan kepentingan pembacanya dalam memposisikan pemberitaan mengenai isu dugaan penistaan agama tersebut agar pembacanya menarik untuk membeli sedangkan, Media Indonesia mempunyai kepentingan pemilik media yang mempengaruhi muatan isi elit politik dalam pemberitaan tersebut. Dengan menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki peneliti bisa melihat bagaimana media membingkai pemberitaan suatu peristiwa.