Abstrak
Mendongeng kini menjadi hal yang langka. Anak-anak lebih akrab dengan media massa, khususnya televisi. Rumah Cerita Anak adalah sanggar dongeng yang menyajikan berbagai koleksi cerita anak yang memiliki unsur edukasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana implementasi teori Alan H. Monroe di Rumah Cerita Anak melalui dongeng untuk anak usia dini pada program school to school di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivisme dan teori Alan H. Monroe. Teori ini digunakan untuk melihat tahapan motivasi Rumah Cerita Anak dalam menyuguhkan dongeng pada anak usia dini. Peneliti juga menggunakan teori retorika persuasif untuk melihat pendapat, sikap, dan tindakan seseorang. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam, analisis data dilakukan dengan analisis isi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Cerita Anak pada program school to school memenuhi 5 indikator yang terdapat dalam teori Alan. H. Monroe. Kelima indikator tersebut meliputi perhatian (attention), kebutuhan (need), kepuasan (satisfaction), visualisasi (visualization) dan tindakan (action). Dalam menjalankan program school to school, Rumah Cerita Anak menggunakan retorika persuasif untuk mempengaruhi audiens anak-anak agar mengenal ragam budaya Indonesia sejak dini yang dikemas melalui dongeng. Konstribusi penelitian ini meliputi kontruktivisme, teoritis, yaitu : Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada teori Alan H. Monroe, khususnya ketika digunakan untuk meneliti tahapan mendongeng untuk anak. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya metode analisis isi kualitatif. Selain itu, diharapkan memberi pemahaman pada pendidik yang ingin memberikan pelajaran melalui dongeng serta bermanfaat bagi Rumah Cerita Anak agar dapat meningkatkan teknik mendongeng. Implementasi