Abstrak
Gangguan menstruasi tidak teratur merupakan gangguan yang sering dialami
oleh wanita. Tidak teraturnya siklus menstruasi juga dapat dipengaruhi oleh stressor
lingkungan yang dapat menimbulkan depresi pada remaja. Oleh karena itu penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan keteraturan siklus
menstruasi. Penelitian ini termasuk penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan
cross sectional dengan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan di Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyyah Prof. Dr. Hamka yang berada di
Jl. Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan jumlah sempel sebanyak 233
responden dari 1182 mahasiswi dan yang digunakan dengan menggunakan sampel
cluster. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016. Hasil penelitian ini
menunjukkan 52,8% menstruasi teratur, 52,8% tidak depresi, 63,9% indeks massa
tubuh normal, 67,0% tidak stress/normal, 82,8% aktivitas fisik tinggi, dan 51,9%
tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang menggandung alkohol. Terdapat
hubungan antara tingkat depresi (p=0,02), dan stress (p=0,023) dengan keteraturan
siklus menstruasi serta ada hubungan antara stress (0,000) dengan tingkat depresi.
Tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (p=0,092), aktivitas fisik
(p=1,000), konsumsi obat dan makanan ataau minuman yang menggandung alkohol
(p=0,491) serta tidak ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,472), indeks massa
tubuh (p=0,966), konsumsi obat dan makanan atau minuman yang menggandung
alkohol (p=0,225) dengan tingkat depresi. Kesimpulannya sebagian besar mahasiswi
tidak mengalami depresi dengan keteraturan siklus menstruasi yang teratur.