Abstrak
Skabies mudah menyebar secara tidak langsung melalui baju, seprai, handuk, sarung bantal, yang pernah digunakan penderita dan belum dibersihkan dan masih terdapat tungau Sarcoptesnya. Penyakit skabies banyak ditemukan pada tempat-tempat yang padat penghuni seperti penjara, asrama, panti asuhan dan pondok pesantren yang kurang menjaga personal hygiene nya. Penelitian ini bersifat Analitik Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Karawang Tahun 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh warga binaan pemasyarakatan kelas IIA Karawang berjumlah 1065. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel 110 responden. Hasil dari penelitian ini adalah warga binaan yang mengalami skabies (65,5%), pengetahuan yang tinggi (59%), personal hygiene kurang baik (58%), perilaku mandi buruk (63.6%), perilaku pemakaian pakaian buruk (90%), perilaku pemakaian handuk buruk (93.6%), perilaku cuci tangan pakai sabun buruk (97.3%), perilaku membersihkan tempat tidur buruk (96.4%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian penyakit skabies (P value 0,015). Tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel personal hygiene (Pvalue: 1.000), perilaku mandi (Pvalue: 0.483), perilaku pemakaian pakaian (Pvalue: 0.745), perilaku pemakaian handuk (Pvalue: 0.418), perilaku cuci tangan pakai sabun (Pvalue: 0.550), perilaku membersihkan tempat tidur (Pvalue: 1.000). Dengan demikian penelitian ini dapat merekomendasikan beberapa saran dan informasi pentingnya mengetahui dan pencegahan yang berhubungan dengan kejadian penyakit skabies dengan cara meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mengurangi kebiasaan buruk dan ikut serta menjaga lingkungan di sekitar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang.