Abstrak
Dermatitis kontak adalah suatu peradangan kulit yang disertai timbulnya spongiosis atau edema interseluler pada epidermis karena kulit berinteraksi dengan bahan-bahan kimia yang berkontak atau terpajan pada kulit yang bersifat toksik ataupun alergik (Harahap, 2000). Dermatitis kontak iritan adalah peradangan pada kulit yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit dan bersifat iritan (Djuanda, 2005). Di Indonesia, kejadian dermatitis kontak akibat kerja yang didiagnosis di poliklinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, yaitu sebanyak 50 kasus pertahun atau 11,9% dari seluruh kasus dermatitis kontak. (Citra (2010) dalam Mausuli 2010). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan pada pekerja jasa pelayanan catering chikal, Jakarta tahun 2014. Jenis penelitian ini yaitu penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu mengkaji atau meneliti masalah pada waktu penelitian dan pengamatan variabel independen dan dependen dilakukan pada saat yang sama. Responden yang diambil adalah seluruh pekerja jasa pelayanan catering chikal. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa kejadian dermatitis kontak iritan lebih rendah (43,8%), dibandingkan dengan tidak dermatitis kontak iritan. Gambaran kejadian dermatitis kontak iritan berdasarkan lama kontak yaitu tidak lama (≤ 7 jam/hari) 62,5%, masa kerja yaitu pada masa kerja baru (≤ 5 tahun) 70%, usia yaitu pada usia berisiko (≤30 tahun) 75%, jenis kelamin yaitu laki-laki (68,8%), personal hygiene tidak baik (100%), dan penggunaan APD tidak lengkap (100%) untuk itu personal hygiene dan penggunaan APD tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut karena datanya homogen. Hasil bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan adalah usia dan jenis kelamin, sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak iritan adalah lama kontak dan masa kerja. Saran yang diberikan peneliti untuk temuan penelitian ini diharapkan agar para pekerja dapat lebih mendisiplinkan diri dalam menggunakan APD agar dapat terhindar dari penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja lainnya.