Abstrak
Obat antibiotik merupakan salah satu persediaan farmasi yang sering diresepkan
oleh dokter kepada pasien. Obat antibiotik untuk orthopedi harus selalu tersedia di
Farmasi RSUP Fatmawati karena RSUP Fatmawati menyediakan pelayanan utama
yaitu pembedahan orthopedi sehingga harus dilakukan metode pengendalian
persediaan yang tepat salah satu nya adalah metode EOQ.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui nilai
investasi obat, mengetahui jumlah pemesanan yang optimum, waktu pemesanan
kembali dan jumlah biaya persediaan obat yang harus dikeluarkan rumah sakit. Jenis
data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara mendalam dan
data sekunder melalui telaah dokumen.
Hasil analisis kualitatif yang didapat pengendalian persediaan di RSUP
Fatmawati dilakukan dengan stock opname, catatan kartu stok, dan laporan dari setiap
depo farmasi. Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati sudah melakukan pengelompokan
obat dengan analisis ABC, tidak ada perhitungan khusus mengenai jumlah obat yang
akan dipesan, untuk tidak ada stok pengaman dan jadwal pemesanan kembali yang
pasti.
Hasil penelitian kuantitatif menunjukan bahwa tahun 2014 terdapat 33 jenis
(56,90%) obat antibiotik kelompok A dengan nilai investasi sebesar 98,80% dari total
nilai investasi, 25 jenis (43,10%) obat antibiotik B dengan nilai investasi sebesar 1,20%
dari total nilai investasi. Pada tahun 2015 terdapat 5 jenis (8,62%) obat antibiotik
kelompok A dengan nilai investasi sebesar 69,12% dari total nilai investasi, 8 jenis
(13,79%) obat antibiotik kelompok B dengan nilai investasi sebesar 20,88% dari total
nilai investasi dan 45 jenis (77,59%) obat antibiotik kelompok C dengan nilai investasi
9,99% dari total nilai investasi. Jumlah pemesanan optimum tahun 2014 untuk
kelompok A dari 12-190 unit, kelompok B dari 3-120 unit. Pada tahun 2015, jumlah
pemesanan optimum untuk kelompok A dari 81-174 unit, kelompok B dari 24-104 unit
dan kelompok C dari 6-196 unit. Waktu pemesanan kembali pada tahun 2014 kelompok
A dari 2-753 unit, kelompok B dari 0-201 unit. Pada tahun 2015,waktu pemesanan
kembali kelompok A dari 93-423 unit, kelompok B dari 20-225 unit dan kelompok C
dari 1-538 unit.
Diperlukan perbaikan sistem pencatatan yang telah ada di RSUP Fatmawati.
Untuk meningkatkan keakuratan pencatatan, pemasukan data pemakaian obat
sebaiknya dilakukan langsung oleh para pengguna dan perlu menerapkan metode
pengendalian obat agar tidak terjadi stock out dan pembelian cito.