Abstrak
Sebagai konsekuensi dari naiknya usia harapan hidup seseorang, masalah-masalah yang
berkaitan dengan usia lanjutpun akan semakin memerlukan perhatian khusus karena
kelompok usia lanjut dipandang sebagai kelompok masyarakat yang memiliki resiko untuk
mengalami gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan
status gizi lansia di posyandu lansia RW 06 dan 09 Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa
Jakarta Selatan Tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan
menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda dengan pendekatan model
determinan. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia RW 06 dan 09 Kelurahan Srengseng
Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan pada bulan April-Mei tahun 2016. Populasi penelitian ini
yaitu seluruh peserta Posyandu Lansia RW 06 dan 09 yang berjumlah 130 orang. Teknik
sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara pada responden, menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis
univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.
Hasil analisis univariat pada penelitian ini, kategori terbanyak adalah lansia memiliki
status gizi normal (65%), umur pralansia (45-59 tahun) (54%), lansia perempuan (84%),
tingkat pendidikan tinggi (55%), lansia kawin (78%), pendapatan rendah (74%), lansia tinggal
bersama keluarga (88%), pengetahuan tinggi (55%), tidak memiliki riwayat penyakit
degeneratif (61%), tidak mengkonsumsi vitamin (55%), lansia kurang aktif (50,8%), asupan
energi tidak baik (85,4%), asupan protein tidak baik (81,5%), asupan lemak tidak baik (90%).
Analisis bivariat menunjukkan variabel pengetahuan (Pvalue 0,010), riwayat penyakit (Pvalue
0,002), dan konsumsi vitamin (Pvalue 0,039) memiliki hubungan yang bermakna dengan
status gizi lansia di Posyandu Lansia RW 06 dan 09 Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa
Jakarta Selatan Tahun 2016. Hasil uji multivariat diperoleh variabel riwayat penyakit
degeneratif merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap status gizi lansia
(Pvalue 0,002).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, untuk itu perlu diberikan penyuluhan
tentang gizi seimbang kepada masyarakat, terutama lansia untuk meningkatkan pengetahuan
tentang gizi seimbang pada lansia dan meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya
menjalankan gaya hidup sehat dan juga keaktifan kader untuk selalu memonitoring status gizi
lansia melalui posyandu lansia guna mempertahankan IMT normal.