Abstrak
Cumulative Trauma Disorders (CTDs) atau yang disebut juga dengan Repetitive Motion Illness (RMIs) atau Repetitive Strain Injuries (RSIs) merupakan gangguan kronik pada otot, tendon, dan saraf yang disebabkan oleh penggunaan tenaga secara repetitif, pergerakan yang cepat, penggunaan tenaga yang besar, kontak dengan tekanan, postur janggal atau ekstrim, getaran, dan temperatur yang rendah. Posisi kerja duduk (sitting) yang terus-menerus menyebabkan berbagai efek bagi fungsi tubuh. Namun, sikap duduk yang janggal akan menyebabkan gangguan pada punggung. Tekanan pada bagian tulang belakang akan meningkat pada saat duduk. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara sikap kerja duduk dengan gejala Cumulative Trauma Disorders (CTDs) diantara tenaga kerja di bagian penjahitan di PT. Intigarmindo Persada. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara sikap kerja duduk dengan gejala Cumulative Trauma Disorders (CTDs). Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan observasional dan desain studi cross sectional atau potong lintang. Populasi dari penelitian ini adalah 92 tenaga kerja di bagian penjahitan di PT. Intigarmindo Persada. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya hubungan tentang sikap kerja duduk dengan gejala Cumulative Trauma Disorders.