Abstrak
Pekerjaan sebagai perawat memiliki tuntutan kerja yang tinggi, khususnya perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap. Hal ini disebabkan di Instalasi Rawat Inap dilakukan asuhan keperawatan 24 jam selama 7 hari. Tuntutan kerja yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan pelemahan kegiatan, motivasi, dan aktivitas fisik. Apabila tidak dilakukan istirahat, kelelahan kerja akan terakumulasi dan mempengaruhi derajat kesehatan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelelahan kerja berdasarkan beban kerja fisik perawat Instalasi Rawat Inap di RSU Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancang penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Ruang Perawatan Anak, Perawatan Bedah, dan Perawatan Penyakit Dalam. Responden penelitian adalah seluruh perawat yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dengan jumlah 43 orang. Variabel yang diteliti adalah faktor internal yang terdiri dari umur, jenis kelamin, masa kerja, waktu tidur dan faktor ekternal yang terdiri dari durasi kerja, shift kerja, waktu istirahat terhadap kelelahan kerja. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner subjective self rating test dari industrial fatigue research committee Jepang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan terhadapn tingkat kelelahan perawat di bagian rawat inap rumah sakit umum Tangerang Selatan kelelahan tinggi (72,1%) dan tingkat kelelahan sedang (27,9%). Dari hasil analisis bivariat didapatkan variabel durasi kerja terdapat hubungan yang signifikan dengan varibel tingkat kelelahan (p-value = 0,001). Variabel waktu istirahat tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan varibel tingkat kelelahan (p-value = 0,718). Variabel umur terdapat hubungan yang signifikan dengan varibel tingkat kelelahan (p-value = 0,001). Variabel masa kerja tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan varibel tingkat kelelahan (p-value = 0,313). Variabel waktu tidur terdapat hubungan yang signifikan dengan varibel tingkat kelelahan (p-value = 0,000). Rumah Sakit diharapkan memberikan waktu istirahat jam kerja untuk mencegah timbulnya kelelahan kerja, sebaiknya waktu jam istirahat digunakan sebaik mungkin sehingga dapat memulihkan tenaga setelah.